Kapal Riset China Tidak Masuk ZEE Vietnam

Otoritas China membantah tuduhan bahwa kapal riset Xiang Yang Hong-10 memasuki Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Vietnam. Menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri China (MFA) Mao Ning, kapal tersebut melakukan aktivitas yang sah di wilayah perairan di bawah kawasan yurisdiksi China.

Kapal tersebut berada di sekitar Kepulauan Nansha di Laut China Selatan yang merupakan wilayah kedaulatan China. Meskipun demikian, Mao menegaskan bahwa negaranya tetap berkomitmen melindungi hak dan kepentingan China.

Vietnam menuduh kapal riset China dan beberapa kapal pendamping melakukan pelanggaran kedaulatan wilayah di Laut China Selatan. Pada Kamis (25/5), Vietnam mendesak China agar memindahkan kapal riset tersebut dari perairan Laut China Selatan yang diklaim masuk ke wilayah kedaulatan Vietnam.

China dan Vietnam telah lama terlibat sengketa teritorial atas Laut China Selatan yang merupakan jalur strategis distribusi komoditas perdagangan senilai 3 triliun dolar AS (sekitar Rp44,93 kuadriliun) per tahun.

Xiang Yong Hong-10 merupakan kapal riset berbendera China yang dibangun pada 2014 untuk menjalankan misi penelitian bawah laut.

Vietnam Meminta China Tarik Kapal Mereka dari Zona Ekonomi Eksklusif

Vietnam meminta China untuk menarik kapal riset mereka dari Zona Ekonomi Eksklusif. Tidak ada yang namanya masuk ZEE negara lain. Kapal tersebut melakukan aktivitas yang sah di wilayah perairan di bawah kawasan yurisdiksi China, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China (MFA) Mao Ning.

Kapal riset China dan beberapa kapal pendamping melakukan pelanggaran kedaulatan wilayah di Laut China Selatan. Vietnam mendesak China agar memindahkan kapal riset tersebut dari perairan Laut China Selatan yang diklaim masuk ke wilayah kedaulatan Vietnam.

Menurut Mao, kapal tersebut berada di sekitar Kepulauan Nansha di Laut China Selatan yang merupakan wilayah kedaulatan China. Terkait isu Laut China Selatan, China berkomunikasi dengan semua pihak dan siap menangani perselisihan melalui dialog dan konsultasi demi terpeliharanya pedamaian dan stabilitas di Laut China Selatan.

China dan Vietnam telah lama terlibat sengketa teritorial atas Laut China Selatan yang merupakan jalur strategis distribusi komoditas perdagangan senilai 3 triliun dolar AS (sekitar Rp44,93 kuadriliun) per tahun. Xiang Yong Hong-10 merupakan kapal riset berbendera China yang dibangun pada 2014 untuk menjalankan misi penelitian bawah laut.