Kisah Harun bin Senar, Calon Haji Tertua di Indonesia yang Berusia 119 Tahun

Harun bin Senar adalah calon haji tertua di Indonesia untuk musim haji tahun ini. Berusia 119 tahun, kakek ini berasal dari Dusun Karang Duak, Desa Pangbatok, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan, Madura. Ia tercatat sebagai calon haji yang berangkat dari Embarkasi Surabaya dan masuk pada Kelompok Terbang (Kloter) 6.

Kakek Harun mengenakan batik haji Indonesia warna hijau kombinasi ungu lengan panjang, berkopiah hitam kombinasi oranye dan bersarung coklat tua kombinasi garis coklat muda. Ia memulai perjalanan ke Tanah Suci pada Kamis (26/5) setelah transit sehari di asrama haji.

Meski faktor usia membuat pendengarannya sedikit terganggu, Harun bercerita tentang kesehariannya di rumah. Ia dahulu berjualan ayam di pasar dan ke pasar menggunakan sepeda kayuh, namun kini berjalan kaki.

Harun menjadi salah seorang anggota jamaah yang bisa disebut beruntung. Pada 2017, ia memutuskan untuk mendaftar haji ke salah satu KBIH dekat desanya, dan mendapat jatah berangkat ke Tanah Suci pada 2046. Namun, kebijakan Pemerintah memprioritaskan jamaah berusia lanjut untuk berangkat tahun ini, membuat namanya masuk menjadi calon haji. “Hanya” menunggu enam tahun, namanya tercatat masuk kuota salah satu jamaah calon haji.

Setelah mendapat kabar dan diminta melunasi kekurangan biaya haji, tanpa pikir panjang Harun yang sudah lama ingin mengajak keponakannya berhaji segera membayarnya. Dua sapi betina miliknya dijual. Hasilnya dibayarkan lunas untuk biaya beribadah ke Tanah Suci.

Dari sisi kesehatan, Harun dalam keadaan baik dan tidak ada rekomendasi obat-obatan khusus yang harus dibawa, kecuali vitamin C beserta rekomendasi beristirahat yang cukup. Dari sisi makanan, Harun juga tidak merepotkan, yang terpenting ada sayur dan kuah. Untuk minum ia selalu minta air putih hangat, khususnya air putih hasil dimasak.

Harun bercita-cita ingin menunaikan ibadah rukun Islam yang kelima dengan keluarga, namun takdir berbicara lain. Dari enam kali pernikahannya, semua istrinya sudah meninggal dunia terlebih dahulu. Baru pada beberapa tahun terakhir ini, Allah SWT mengizinkannya untuk berkunjung ke Baitullah, tapi seorang diri, hanya didampingi sang keponakan.

Keberadaan Harun dalam rombongan jamaah calon haji tahun ini didengar oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Ia mengunjungi Harun di Asrama Haji Sukolilo dan terkesan karena Harun masih bisa membaca Al Quran. Khofifah berdoa semoga Harun beserta seluruh jamaah calon haji Indonesia, terutama asal Jatim, diberikan kesehatan, kelancaran dan menjadi haji yang mabrur.