Dia mengharapkan diperlukan pula peran serta semua pihak dalam memberi pelayanan kesehatan sehingga dapat menurunkan tuberkulosis di masyarakat.

Tanggapan serupa dikatakan oleh Ketua Kopi TB Andreas Infianto.

“Kami ini sebagai mitra pemerintah bertujuan untuk menurunkan angka tuberkulosis di Kota Metro. Nanti akan menjadi fasilitator untuk memberikan pelatihan kepada pelayanan kesehatan di Metro,” ujar Andreas.

Dia menjelaskan, ada dua jenis tuberkulosis yang ada yakni penyakit tuberkulosis yang sensitif obat dan kebal obat.

Saat ini untuk penanganan tuberkulosis sensitif obat hampir semua puskesmas di Metro sudah bisa untuk menanganinya.

“Sedangkan untuk tuberkulosis kebal obat baru tiga rumah sakit di Lampung ini bisa menanganinya yaitu RSUD Tanggamus, Abdoel Moeloek dan RSUD A Yani.

Kalau di RSUD A Yani menangani 15 sampai 20 pasien tuberkulosis kebal obat tapi bukan hanya dari Metro saja,” kata dia.